Pecinta musik Indonesia pasti mengenal nama-nama penyanyi dan band ini: WALI,Syahrani,ST 12,Anang,D’BAGINDAS,NIDJI. Ya,mereka adalah nama-nama tenar yang kini sedang merajai daftar chart musik di berbagai radio dan stasiun TV. Coba simak nama-nama ini: KUNOKINI,Frau,Angsa dan Serigala,Endah N Rhesa,Tiga Pagi,Mobil Derek. Mungkin hanya segelintir orang yang tahu siapa nama-nama ini.Nama-nama yang kurang familiar tadi adalah beberapa nama band dan penyanyi yang setia dengan idealisme mereka dalam bermusik,musik yang mereka nyanyikan/mainkan berbeda dengan musik-musik yang kini beredar di jalur mainstream,dengan kata lain mereka adalah para Musisi Non-Mainstream di Indonesia. Hampir semua dari pelaku musik non-mainstream ini tidak bergabung ke label major.
Selama ini banyak orang berasumsi bahwa musik-musik non-mainstream ini sebagai genre musik indie indie.Padahal indie sebenernya bukan genre musik. Indie adalah “sikap” atau “attitude”. Kata ‘indie’ sendiri berasal dari kata ‘independent’ .Alasan untuk bersikap indie (independent) adalah karena idealisme,dan kebetulan belum ada jodoh untuk bekerjasama dengan major label.Kalau mendengar kata “indie” banyak orang menerjemahkannya dengan musik yang susah, gak komersil dan gak easy listening. Banyak orang punya pemahaman bahwa pemusik indie adalah anti label dan cuma penggemar seni tertentulah yang menyukai musik mereka. Ini semua salah kaprah! Padahal “indie” bisa saja berupa musik easy listening,bisa berupa musik dangdut, melayu atau Pop. Karena sekali lagi, “indie” sebenernya bukan genre musik tapi sikap seorang seniman dalam berkarya.
Terus bagaimana cara pemusik non-mainstream ini membangun basis penggemar? Bukankah para musik non-mainstream ini hampir tak mendapat tempat untuk tampil di TV? Sungguh,para pemusik non-mainstream era kini harus bersyukur dengan kemajuan teknologi sekarang. Mereka dapat memperkenalkan karya mereka di situs-situs seperti My Space dan You Tube. Mereka juga dapat menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk membangun basis penggemar. Jadi pemusik non-mainstream masa kini dilarang keras untuk gaptek. Salah satu contoh dari musisi-musisi non-mainstream yang aktif memperkenalkan karya mereka adalah musisi reggae .Para musisi reggae Indonesia mempunyai situs sendiri di indoreggae.com
Sejak tahun 2010 silam,musisi non-mainstream mempunyai ajang award sendiri yang dinamai ICEMA(Indonesia Cutting Edge Music Award). Tujuan diadakannya award ini adalah sebagai bentuk apresiasi kepada musisi yang memiliki semangat pembaharuan dalam menciptakan karya musik dengan bentuk-bentuk ekspresi baru lewat penjelajahan musikal yang beraneka ragam(from:about ICEMA). Tahun 2011,ICEMA akan kembali diadakan.Tim juri ICEMA sedang mempersiapkan daftar nominator favorit di setiap kategorinya . Sebelum tim juri mengumumkan daftar nominator favorit ICEMA tahun ini, mari kita dengarkan lagu-lagu keren non-mainstream di situs icema.co.id
Selama ini banyak orang berasumsi bahwa musik-musik non-mainstream ini sebagai genre musik indie indie.Padahal indie sebenernya bukan genre musik. Indie adalah “sikap” atau “attitude”. Kata ‘indie’ sendiri berasal dari kata ‘independent’ .Alasan untuk bersikap indie (independent) adalah karena idealisme,dan kebetulan belum ada jodoh untuk bekerjasama dengan major label.Kalau mendengar kata “indie” banyak orang menerjemahkannya dengan musik yang susah, gak komersil dan gak easy listening. Banyak orang punya pemahaman bahwa pemusik indie adalah anti label dan cuma penggemar seni tertentulah yang menyukai musik mereka. Ini semua salah kaprah! Padahal “indie” bisa saja berupa musik easy listening,bisa berupa musik dangdut, melayu atau Pop. Karena sekali lagi, “indie” sebenernya bukan genre musik tapi sikap seorang seniman dalam berkarya.
Terus bagaimana cara pemusik non-mainstream ini membangun basis penggemar? Bukankah para musik non-mainstream ini hampir tak mendapat tempat untuk tampil di TV? Sungguh,para pemusik non-mainstream era kini harus bersyukur dengan kemajuan teknologi sekarang. Mereka dapat memperkenalkan karya mereka di situs-situs seperti My Space dan You Tube. Mereka juga dapat menggunakan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter untuk membangun basis penggemar. Jadi pemusik non-mainstream masa kini dilarang keras untuk gaptek. Salah satu contoh dari musisi-musisi non-mainstream yang aktif memperkenalkan karya mereka adalah musisi reggae .Para musisi reggae Indonesia mempunyai situs sendiri di indoreggae.com
Sejak tahun 2010 silam,musisi non-mainstream mempunyai ajang award sendiri yang dinamai ICEMA(Indonesia Cutting Edge Music Award). Tujuan diadakannya award ini adalah sebagai bentuk apresiasi kepada musisi yang memiliki semangat pembaharuan dalam menciptakan karya musik dengan bentuk-bentuk ekspresi baru lewat penjelajahan musikal yang beraneka ragam(from:about ICEMA). Tahun 2011,ICEMA akan kembali diadakan.Tim juri ICEMA sedang mempersiapkan daftar nominator favorit di setiap kategorinya . Sebelum tim juri mengumumkan daftar nominator favorit ICEMA tahun ini, mari kita dengarkan lagu-lagu keren non-mainstream di situs icema.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar