Setiap kali kami bertemu dengan OrangTua murid, kami sering memberitahu 5 hal penting yang patut diketahui oleh mereka mengenai "Belajar Musik". 5 hal ini patut di-ingat dan dimengerti sehingga orangtua selalu mendukung proses belajar musik anak-anaknya....
- Belajar Musik HARUS DIMULAI dari umur muda (5-6 tahun)
Belajar musik harus dimulai dari umur muda, yaitu 5-6 tahun. Apabila tidak, anak anda akan kehilangan momentum! Seperti yang kita ketahui, belajar musik praktek, tidak seperti belajar teori atau pelajaran sekolah. Memainkan alat musik hanya dapat dipelajari dengan baik apabila motorik dan otot tangan anak masih flexible dan dapat dibentuk, dan ini biasanya dimulai dari umur muda (5-6 th). Dari pengalaman kami, anak yang usianya telah melampaui 13 th, akan agak sulit untuk belajar memainkan instrumen dengan baik karena otot dan motorik yang telah terbentuk (kaku). Maka itu, meskipun belajar musik dapat dilakukan juga pada umur dewasa, biasanya performa yang didapat tidak dapat melampaui bagi mereka yang belajar musik dari umur muda.
Belajar musik harus dimulai dari umur muda, yaitu 5-6 tahun. Apabila tidak, anak anda akan kehilangan momentum! Seperti yang kita ketahui, belajar musik praktek, tidak seperti belajar teori atau pelajaran sekolah. Memainkan alat musik hanya dapat dipelajari dengan baik apabila motorik dan otot tangan anak masih flexible dan dapat dibentuk, dan ini biasanya dimulai dari umur muda (5-6 th). Dari pengalaman kami, anak yang usianya telah melampaui 13 th, akan agak sulit untuk belajar memainkan instrumen dengan baik karena otot dan motorik yang telah terbentuk (kaku). Maka itu, meskipun belajar musik dapat dilakukan juga pada umur dewasa, biasanya performa yang didapat tidak dapat melampaui bagi mereka yang belajar musik dari umur muda.
- Belajar musik TIDAK ADA RELEVANSINYA dengan bakat.
Banyak orangtua murid yang bertanya kepada kami apakah mereka harus mendaftarkan anaknya untuk belajar musik, meskipun mereka merasa anaknya tidak mempunyai bakat musik sama sekali. Cara berpikir demikian sangat salah, karena belajar musik adalah proses pembelajaran informal yang sangat penting, terutama memberikan keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Pelajaran di sekolah biasanya melatih anak untuk berpikir dengan otak kiri (matematik, hafalan, dsb), dan musik akan menyeimbangkan otak kanan (memainkan musik dengan indah harus menggunakan perasaan - alam otak kanan). Anak dapat menyukai musik tanpa bakat, dan hal ini sudah dibuktikan bahwa dengan latihan yang konsisten dan bimbingan guru yang baik, anak akan dapat memainkan musik dengan baik meski tidak begitu mempunyai bakat. Menyukai dan memberikan apresiasi di musik tidak ada hubungannya dengan bakat!
Banyak orangtua murid yang bertanya kepada kami apakah mereka harus mendaftarkan anaknya untuk belajar musik, meskipun mereka merasa anaknya tidak mempunyai bakat musik sama sekali. Cara berpikir demikian sangat salah, karena belajar musik adalah proses pembelajaran informal yang sangat penting, terutama memberikan keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Pelajaran di sekolah biasanya melatih anak untuk berpikir dengan otak kiri (matematik, hafalan, dsb), dan musik akan menyeimbangkan otak kanan (memainkan musik dengan indah harus menggunakan perasaan - alam otak kanan). Anak dapat menyukai musik tanpa bakat, dan hal ini sudah dibuktikan bahwa dengan latihan yang konsisten dan bimbingan guru yang baik, anak akan dapat memainkan musik dengan baik meski tidak begitu mempunyai bakat. Menyukai dan memberikan apresiasi di musik tidak ada hubungannya dengan bakat!
- Jangan sampai ANAK BERHENTI BELAJAR MUSIK sebelum lulus Grade 5 (ABRSM exam)
Beberapa orangtua murid mengeluarkan anak mereka dari sekolah musik sebelum mereka mencapai grade 5. Hal ini tentunya membuang waktu dan biaya, karena anak akan melupakan segalanya apa yang telah dipelajari. Apabila seseorang sudah mencapai grade 5, setidaknya dia dapat membaca not serta memainkan musik dengan baik. Selain itu, motorik anak telah ter-program dengan baik sehingga meskipun tidak memainkan musik dalam jangka waktu cukup lama, dia masih dapat melanjutkannya pada umur dewasa.
Beberapa orangtua murid mengeluarkan anak mereka dari sekolah musik sebelum mereka mencapai grade 5. Hal ini tentunya membuang waktu dan biaya, karena anak akan melupakan segalanya apa yang telah dipelajari. Apabila seseorang sudah mencapai grade 5, setidaknya dia dapat membaca not serta memainkan musik dengan baik. Selain itu, motorik anak telah ter-program dengan baik sehingga meskipun tidak memainkan musik dalam jangka waktu cukup lama, dia masih dapat melanjutkannya pada umur dewasa.
- Jangan KALAH BERNEGOSIASI DENGAN ANAK sebelum mereka lulus SMA.
Ada baiknya sebelum anak lulus SMA, orangtua murid terus mendukung anaknya untuk belajar musik. "The fate of the child is in the hands of parents", demikian yang dituturkan oleh Shinichi Suzuki (guru besar Violin dari Jepang). Anak pada umur muda, kadang tidak tahu kegunaan musik. Maka itu, seringkali mereka malas latihan atau bosan. Hal ini tentunya me-trigger anak untuk meminta keluar dari sekolah musik atau berhenti belajar. Pada kondisi ini, dibutuhkan orangtua murid yang sangat supportif terhadap belajar musik, karena tanpa dukungan dan motivasi, anak akan stop belajar dan tidak mempunyai skill bermain musik dikemudian hari.
Ada baiknya sebelum anak lulus SMA, orangtua murid terus mendukung anaknya untuk belajar musik. "The fate of the child is in the hands of parents", demikian yang dituturkan oleh Shinichi Suzuki (guru besar Violin dari Jepang). Anak pada umur muda, kadang tidak tahu kegunaan musik. Maka itu, seringkali mereka malas latihan atau bosan. Hal ini tentunya me-trigger anak untuk meminta keluar dari sekolah musik atau berhenti belajar. Pada kondisi ini, dibutuhkan orangtua murid yang sangat supportif terhadap belajar musik, karena tanpa dukungan dan motivasi, anak akan stop belajar dan tidak mempunyai skill bermain musik dikemudian hari.
- Pada abad 21, 80 % ANAK DAPAT MEMAINKAN MUSIK!
Apabila kita ditanya mengapa tidak dapat bermain musik? Tentunya jawabannya cukup mudah, yaitu tidak ada kesempatan, biaya atau fasilitas. Apabila anak kita ketika dewasa ditanya kenapa tidak dapat memainkan musik, mereka akan sulit menjawabnya. Hal ini karena hampir 80% anak sekarang semuanya belajar musik. Maka itu, apabila mereka tidak dapat bermain musik, mereka akan menjadi "Kuper" (kurang bergaul). Jangan sampai anak kita menyalahkan orangtuanya dikemudian hari karena tidak mendukung mereka.....
Apabila kita ditanya mengapa tidak dapat bermain musik? Tentunya jawabannya cukup mudah, yaitu tidak ada kesempatan, biaya atau fasilitas. Apabila anak kita ketika dewasa ditanya kenapa tidak dapat memainkan musik, mereka akan sulit menjawabnya. Hal ini karena hampir 80% anak sekarang semuanya belajar musik. Maka itu, apabila mereka tidak dapat bermain musik, mereka akan menjadi "Kuper" (kurang bergaul). Jangan sampai anak kita menyalahkan orangtuanya dikemudian hari karena tidak mendukung mereka.....
makasih YMS telah menambah pengetahuan saya.......
BalasHapus