REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren untuk menyemarakkan
bulan puasa dengan merilis album atau single religi, menurut pengamat
musik Bens Leo mulai terjadi sejak awal 2000-an. Saat itu, Hadad Alwi
yang merilis album religi mendapat sambutan positif dari masyarakat
Indonesia.
Dari situlah muncul lagi penyanyi spesialis religi,
seperti Opick dan grup musik Debu, yang tidak pernah absen menyemarakkan
Ramadhan. Tren ini semakin menguat setelah band Gigi sukses besar
dengan album yang dirilis pada 2004. Album berjudul Raihlah Kemenangan
ini berisi 10 lagu religi yang di-recycle dengan gaya bermusik khas
Armad Maulana dan para personel Gigi lainnya.Tren untuk merilis album religi pada Bulan Ramadhan ini, diperkirakan Bens, akan terus berlangsung karena adanya pasar yang besar untuk digarap para label, mengingat 80 persen penduduk Indonesia adalah Muslim.
Hal ini tidak lepas dari penikmat musik di Indonesia yang tentu perlu diberi ruang khusus untuk mampu menikmati lagu religi pada bulan yang memang kental dengan suasana keagamaan. "Selama ada materi lagu yang bisa ditampilkan, produser yang tertarik, dan pasar yang menyerap tentu lagu religi pada Bulan Ramadhan tetap akan banyak ditemui," kata Bens.